Penyakit hati
Penyakit hati bertanggung jawab
atas sekira 29 persen kematian pada wanita (menurut Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat). Angkanya cukup tinggi,
terutama karena tanda dan gejala penyakit salah didiagnosis pada pasien
wanita (penelitian mulai menunjukkan bahwa gejala penyakit hati pada
wanita berbeda dari pria). Penyakit hati biasanya disebabkan karena
obesitas, stres, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan serangan jantung dan
stroke.
Kanker payudara
Bertanggung jawab
terhadap 1 persen kematian pada wanita di seluruh dunia. Kanker
payudara menjadi masalah serius yang memengaruhi setiap wanita.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sementara dokter semakin baik dalam
mengobati penyakit ini, jumlah wanita yang terserang penyakit ini juga
meningkat. Sebagian besar kanker payudara disebabkan faktor gaya hidup.
Sekarang ini banyak wanita yang menunda menikah, menunda memiliki anak,
bahkan tidak mau punya anak, kelebihan berat badan, dan stres.
Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Memengaruhi
10 persen usia reproduksi wanita. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya
kista kecil pada ovarium selama ovulasi. Kista ini dapat mengganggu,
menyebabkan nyeri, infeksi, merusak rahim, dan kesuburan wanita. Wanita
dengan PCOS juga lebih rentan terhadap kenaikan berat badan, haid
menjadi tidak normal, jerawat, dan pertumbuhan rambut berlebih.
Osteoporosis
Osteoporosis
mengancam pria dan wanita, namun lebih banyak mengancam kesehatan
wanita. Osteoporis memengaruhi kekuatan dan kelenturan tulang, dapat
menyebabkan fraktur dan patah tulang di kemudian hari. Penyakit ini
disebabkan oleh usia, ras (Kaukasia dan Asia memiliki risiko tertinggi
terkana penyakit ini), konsumsi makanan yang rendah kalsium atau vitamin
D, merokok, dan mengonsumsi alkohol yang berlebihan. Namun osteoporosis
dapat dicegah.
Depresi
Penyakit ini
memengaruhi sekira 50 persen lebih wanita daripada pria. Depresi
terutama terjadi akibat perubahan hormonal (misalnya, depresi postpartum
yang berkembang pasca-kehamilan) atau faktor gaya hidup (merasa
terpisah dari orang yang dicintai, riwayat penyakit keluarga, atau
penyalahgunaan zat). Depresi juga dapat dipicu oleh hidup yang penuh
stres, dilecehkan ketika kecil, atau diabaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar